A. Setengah Gelombang
Penyearah yang paling sederhana adalah
penyearah setengah gelombang, yaitu yang terdiri dari sebuah dioda.
Melihat dari namanya, maka hanya setengah gelombang saja yang akan
disearahkan. Gambar 2.1 menunjukkan rangkaian penyearah setengah
gelombang.
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang
adalah bahwa pada saat sinyal input berupa siklus positip maka dioda mendapat
bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal
input berupa siklus negatip maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak
mengalir arus.
Resistansi dioda pada saat ON (mendapat
bias maju) adalah R yang umumnya nilainya lebih kecil dari RLf. Pada saat
dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya besar sekali atau dalam
pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau
i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat
pada gambar (c) bentuknya sudah searah (satu arah) yaitu positip semua.
Apabila arah dioda dibalik, maka arus yang mengalir adalah negatip. Frekuensi
sinyal keluaran dari penyearah setengah gelombang ini adalah sama dengan
frekuensi input (dari jala-jala listrik) yaitu 50 Hz. Karena jarak dari
puncak satu ke puncak berikutnya adalah sama.
Bentuk gelombang sinyal pada dioda seperti
gambar 2 dengan anggapan bahwa Rf dioda diabaikan, karena nilainya kecil sekali
dibanding RL. Sehingga pada saat siklus positip dimana dioda sedang ON
(mendapat bias maju), terlihat turun tegangannya adalah nol. Sedangkan
saat siklus negatip, dioda sedang OFF (mendapat bias mundur) sehingga tegangan
puncak dari skunder trafo (Vm) semuanya berada pada dioda.
B.
Penyearah
gelombang penuh
Rangkaian penyearah gelombang penuh ada dua
macam, yaitu dengan menggunakan trafo CT (center-tap = tap tengah) dan
dengan sistem jembatan. Gambar 3 menunjukkan rangkaian penyearah
gelombang penuh dengan menggunakan trafo CT.
Terlihat dengan jelas bahwa rangkaian
penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah
gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus. Sehingga arus
maupun tegangan rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah setengah
gelombang
Tegangan puncak inverse yang dirasakan
oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Misalnya pada saat siklus positip, dimana
D1 sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan yang berada
pada dioda D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan skunder
trafo.
C.
Penyearah
gelombang penuh sistem jembatan (Bridge Rectifier)
Penyearah gelombang penuh dengan sistem
jembatan ini bisa menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun yang biasa,
atau bahkan bisa juga tanpa menggunakan trafo. rangkaian dasarnya adalah
seperti pada
gambar 4.
gambar 4.
Prinsip kerja rangkaian penyearah
gelombang penuh sistem jembatan dapat dijelaskan melalui gambar 4. Pada
saat rangkaian jembatan mendapatkan bagian positip dari siklus sinyal ac, maka
(gambar 4 b):
Ø D1
dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
Ø D2
dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus
iI mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila jembatan memperoleh
bagian siklus negatip, maka (gambar 4 c):
Ø D2
dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
Ø D1
dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus
i mengalir melalui D2, RL, dan D4.
Arah arus i1 dan i2 yang melewati RL
sebagaimana terlihat pada gambar 4 b dan c 2 adalah sama, yaitu dari ujung atas
RL menuju ground. Dengan demikian arus yang mengalir ke beban (iL)
merupakan penjumlahan dari dua arus i1 dan i2, dengan menempati paruh waktu
masing-masing.
Rangkaian
Clipper (pemotong)
Rangkaian clipper (pemotong) digunakan untuk memotong
atau menghilangkan seba- gian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas
level tertentu. Contoh sederhana dari rangkaian clipper adalah penyearah
setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan sebagian sinyal
masukan di atas atau di bawah level nol.
Secara umum rangkaian clipper dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu: seri dan para- lel. Rangkaian clipper seri berarti diodanya
berhubungan secara seri dengan beban, sedang- kan clipper paralel berarti
diodanya dipasang paralel dengan beban. Sedangkan untuk mas- ing-masing jenis
tersebut dibagi menjadi clipper negatip (pemotong bagian negatip) dan clip- per
positip (pemotong bagian positip).
Petunjuk untuk menganalisa
rangkaian clipper seri adalah sebagai berikut:
1.
Perhatikan arah dioda
- bila arah
dioda ke kanan, maka bagian positip dari sinyal input akan dilewatkan, dan
bagian negatip akan dipotong (berarti clipper
negatip)
- bila arah
dioda ke kiri, maka bagian negatip dari sinyal input akan dilewatkan, dan
bagian positip akan dipotong (berarti clipper
positip)
2.
Perhatikan polaritas baterai (bila ada)
3.
Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol pada level baterai (yang sudah ditentukan pa- da langkah 2 di atas)
4.
Batas pemotongan sinyal adalah pada sumbu nol semula (sesuai dengan sinyal
input) Rangkaian clipper seri positip
clipper positip
clipper negatip
Petunjuk untuk menganalisa
rangkaian clipper paralel adalah sebagai berikut:
1.
Perhatikan arah dioda.
-
bila arah dioda ke bawah, maka bagian positip dari
sinyal input akan dipotong (berarti clipper
positip)
-
bila arah dioda ke atas, maka bagian negatip dari
sinyal input akan dipotong (berarti clip- per
negatip)
2.
Perhatikan polaritas baterai (bila ada).
3.
Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol sesuai dengan input.
4.
Batas pemotongan sinyal adalah pada
level baterai.
Rangkaian clipper positip
clipper negatip
Rangkaian
Clamper (Penggeser)
Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser
suatu sinyal ke level dc yang lain. Rangkain Clamper paling tidak harus
mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan re- sistor, disamping itu bisa pula
ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih se- demikian rupa
sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan muatan
yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini dianggap
dido- danya adalah ideal.